seorang pria berumur 45 tahun yang dicurigai mengirimkan surat-surat beracun kepada presiden amerika serikat barack obama serta pada betul senator as sudah dikenai dakwaan mengancam nyawa presiden, tutur bagian berwenang, kamis.
pria tersebut, paul kevin curtin, ditangkap hari rabu oleh fbi selama rumahnya pada corinth, mississippi, dan dijadwalkan diajukan ke persidangan selama hari kamis, lapor afp.
jika terbukti bersalah, curtis mau dikenai hukuman penjara maksimum 15 tahun juga denda sebesar 50.000 dolar as (rp485,5 juta).
curtis didakwa mengirimkan surat berisi ancaman agar menghilangkan nyawa ataupun menyakiti badan presiden amerika serikat serta mengirimkan surat kepada pihak-pihak lain dan berisi ancaman supaya melukai seseorang atau orang-orang lainnya, demikian menurut pernyataan bersama.
Informasi Lainnya:
pernyataan bersama itu dikeluarkan oleh jaksa distrik utara selama mississippi, felicia adams, serta agen khusus dan menangani tugas fbi pada negara pihak tersebut, daniel mcmullen.
fbi dalam rabu mengatakan kiranya curtis diyakini merupakan pihak dan bertanggung jawab pada persentasi pengiriman tiga surat dengan layanan pos as berisi butiran, yang selama tahap awal dinyatakan positif ada kandungan risin.
surat-surat itu dialamatkan kepada obama, senator republik roger wicker dari mississippi dan betul hakim selama negara bagian dan sama, sadie holland.
ketiga surat tersebut disebut dijadikan bagian-bagian yang hilang juga ditandatangani dari kc, cocok melalui surat-surat yang lain yang dikirimkan pada para pejabat pemerintahan dan dicurigai dengan kaum penyelidik dilaksanakan dengan curtin, itulah menurut dokumen-dokumen pengadilan.
curtis dan menulis soal kemungkinan pasar gelap penyedia organ-organ tubuh secara ilegal yang menurutnya ditutup-tutupi oleh pemerintah, kata jaksa penuntut.
pada tahun 2007, mantan isteri curtis melapor pada polisi bahwa mantan suaminya tersebut meninggalkan khayalan yang amat tinggi, anti-pemerintah serta meyakini bahwa pemerintah tengah memata-matainya.
surat-surat beracun itu, yang saat ini sedang diselidiki lebih lanjut, ditemukan pekan ini setelah terjadinya serangan bom mematikan di boston marathon.
namun, fbi menungkapkan tak banyak petunjuk bahwa kedua jumlah tersebut memiliki keterkaitan Salah satu sama lain.